Suhu cetakan mengacu pada suhu permukaan rongga yang bersentuhan dengan produk selama proses pencetakan injeksi. Ini secara langsung mempengaruhi laju pendinginan produk di dalam rongga, sehingga sangat mempengaruhi kinerja internal dan tampilan luar produk. Artikel ini membahas secara singkat 5 pengaruh suhu cetakan pada pengendalian kualitas bagian cetakan injeksi, memberikan informasi untuk referensi.
Cetakan
Produksi industri menggunakan berbagai cetakan dan alat untuk injection molding, blow moulding, ekstrusi, die casting, atau forging untuk mendapatkan produk yang dibutuhkan. Secara sederhana cetakan adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan barang cetakan yang terdiri dari berbagai macam komponen. Cetakan yang berbeda terdiri dari bagian yang berbeda. Mereka terutama mencapai pemrosesan bentuk produk dengan mengubah keadaan fisik bahan cetakan.
01 Dampak suhu cetakan terhadap penampilan produk
Temperatur yang lebih tinggi dapat meningkatkan kemampuan mengalir resin, biasanya menghasilkan permukaan produk yang halus dan mengkilap, terutama meningkatkan estetika permukaan produk resin yang diperkuat serat kaca. Ini juga meningkatkan kekuatan dan tampilan garis las.
Untuk permukaan bertekstur, jika suhu cetakan rendah, lelehan mungkin mengalami kesulitan untuk meresap ke dalam akar tekstur, sehingga permukaan produk terlihat mengkilap dan ketidakmampuan untuk meniru tekstur permukaan cetakan yang sebenarnya. Meningkatkan suhu cetakan dan suhu material dapat mencapai efek tekstur yang diinginkan pada permukaan produk.
02 Dampak terhadap tekanan internal produk
Pembentukan tegangan internal selama pencetakan terutama disebabkan oleh perbedaan tingkat penyusutan termal selama pendinginan. Setelah produk dicetak, pendinginannya berlangsung dari permukaan ke bagian dalam. Permukaan pertama-tama menyusut dan mengeras, diikuti oleh bagian dalam, yang mengakibatkan tegangan internal akibat perbedaan laju penyusutan.
Ketika tegangan internal sisa pada bagian plastik melebihi batas elastis resin atau di bawah lingkungan kimia tertentu, retakan dapat muncul di permukaan. Studi pada resin transparan PC dan PMMA menunjukkan bahwa tegangan internal sisa bersifat tekan pada lapisan permukaan dan tarik pada lapisan dalam.
Tegangan tekan permukaan bergantung pada kondisi pendinginan permukaan, dengan cetakan dingin menyebabkan pendinginan cepat pada resin cair, sehingga menghasilkan tegangan internal sisa yang lebih tinggi pada produk cetakan. Suhu cetakan adalah kondisi dasar untuk mengendalikan tegangan internal, dan sedikit perubahan pada suhu cetakan dapat mengubah tegangan internal sisa secara signifikan. Secara umum, setiap jenis produk dan resin memiliki batas bawah tegangan internal yang dapat diterima. Untuk produk berdinding tipis atau jarak aliran jauh, suhu cetakan harus lebih tinggi dari batas bawah yang digunakan dalam pencetakan umum.
03 Kelengkungan produk
Jika sistem pendingin cetakan tidak dirancang dengan benar atau jika kontrol suhu cetakan tidak memadai, pendinginan bagian plastik yang tidak memadai dapat menyebabkan deformasi lengkungan.
Untuk mengontrol suhu cetakan, perbedaan suhu antara inti dan rongga, inti dan dinding cetakan, serta dinding cetakan dan sisipan harus ditentukan berdasarkan karakteristik struktural produk. Hal ini memanfaatkan tingkat penyusutan pendinginan yang berbeda di berbagai bagian cetakan untuk mengatasi perbedaan penyusutan arah dan menghindari deformasi lengkungan sesuai dengan pola arah setelah pembongkaran.
Untuk komponen plastik dengan struktur yang sepenuhnya simetris, suhu cetakan harus konsisten untuk memastikan pendinginan yang seimbang pada berbagai bagian komponen plastik.
04 Dampak terhadap penyusutan produk
Suhu cetakan yang rendah mempercepat "orientasi beku" molekul, meningkatkan ketebalan lapisan lelehan beku di dalam rongga dan menghambat pertumbuhan kristal, sehingga mengurangi penyusutan cetakan produk. Sebaliknya, suhu cetakan yang lebih tinggi menghasilkan pendinginan lelehan yang lebih lambat, waktu relaksasi yang lebih lama, tingkat orientasi yang lebih rendah, dan kondusif untuk kristalisasi, yang menyebabkan tingkat penyusutan produk yang sebenarnya lebih tinggi.
05 Dampak terhadap suhu defleksi panas produk
Khusus untuk plastik kristal, jika produk dicetak pada suhu cetakan rendah, orientasi molekul dan kristalisasi langsung membeku. Ketika terkena lingkungan bersuhu lebih tinggi atau kondisi pemrosesan sekunder, sebagian rantai molekul akan tersusun ulang dan mengalami proses kristalisasi, menyebabkan deformasi bahkan pada suhu jauh di bawah suhu defleksi panas (HDT) material.
Pendekatan yang benar adalah menghasilkan produk pada suhu cetakan yang mendekati suhu kristalisasi yang direkomendasikan selama pencetakan injeksi, memastikan kristalisasi yang cukup selama produksi dan menghindari kristalisasi dan penyusutan berikutnya pada suhu tinggi.
Kesimpulannya, suhu cetakan merupakan parameter kontrol mendasar dalam proses pencetakan injeksi dan juga menjadi pertimbangan dalam desain cetakan. Dampaknya terhadap pencetakan produk, pemrosesan sekunder, dan penggunaan tidak dapat dianggap remeh.
Kirim Pertanyaan Anda Sekarang