Stamping Pemotongan Mati Terus Menerus dan Deformasi Lentur

  • 2024-09-23

Proses stamping adalah metode manufaktur yang efisien dan ekonomis yang banyak digunakan di industri seperti otomotif, elektronik, dan peralatan rumah tangga. Dies kontinyu, sebagai alat penting dalam proses stamping, secara langsung mempengaruhi bentuk, ukuran, dan kualitas permukaan produk. Artikel ini akan membahas masalah deformasi dan penyebabnya selama proses pemotongan dan pembengkokan cetakan kontinu, dan mengusulkan solusi yang sesuai.


Prinsip Kerja Stamping Continuous Dies


Sebelum membahas masalah deformasi selama pemotongan dan pembengkokan, penting untuk memahami prinsip kerja stamping cetakan kontinu. Dies kontinyu biasanya terdiri dari beberapa stasiun, masing-masing menyelesaikan tugas pemrosesan yang berbeda seperti blanking, bending, dan stretch. Materi terus menerus bergerak melalui cetakan, menjalani pemrosesan di setiap stasiun, dan akhirnya membentuk bentuk produk yang diinginkan.


Masalah Deformasi selama Pemotongan


Pemotongan merupakan proses mendasar dalam stamping, yang bertujuan untuk memisahkan bahan menjadi bentuk dan ukuran yang diinginkan. Selama pemotongan, material mungkin mengalami jenis deformasi berikut:


Pemulihan elastis: Setelah pemotongan, material mengalami deformasi elastis di bawah tekanan, menyebabkan dimensi tidak stabil.


Duri: Karena gaya geser, gerinda dapat terbentuk di sepanjang tepi potongan, sehingga mempengaruhi penampilan dan keakuratan produk.


Pembengkokan: Bahan dapat bengkok selama proses pemotongan, terutama yang umum terjadi pada bahan lembaran tipis.


Masalah Deformasi selama Pembengkokan


Pembengkokan adalah proses membentuk bahan lembaran datar menjadi bentuk yang diinginkan. Masalah umum deformasi lentur meliputi:


Springback: Setelah ditekuk, material dapat muncul kembali karena gaya elastis, sehingga menghasilkan sudut dan bentuk yang tidak memenuhi persyaratan desain.


Retak: Selama pembengkokan, tegangan internal pada material dapat melebihi batas kekuatannya, sehingga menyebabkan retak.


Kerutan: Kompresi selama pembengkokan dapat menyebabkan kerutan pada material.


Analisis Penyebab Deformasi


Masalah deformasi pada cetakan cetakan kontinyu biasanya terkait dengan beberapa faktor:


Sifat material: Kekuatan, kekerasan, dan modulus elastisitas material berdampak langsung pada deformasi.


Desain cetakan: Bentuk geometris, ukuran, dan pemilihan material cetakan sangat penting untuk mengendalikan deformasi.


Parameter pemrosesan: Tekanan, kecepatan, kondisi pelumasan, semuanya mempengaruhi tingkat deformasi.


Ketepatan peralatan: Keakuratan dan stabilitas peralatan stamping merupakan faktor penting yang mempengaruhi deformasi.


Solusi


Untuk mengatasi permasalahan deformasi pada stamping cetakan kontinyu, langkah-langkah berikut dapat diambil:


Optimalkan desain cetakan: Tingkatkan geometri dan dimensi cetakan untuk mengurangi konsentrasi tegangan dan deformasi.


Pilih bahan yang sesuai: Pilih bahan yang sesuai sesuai dengan kebutuhan produk untuk meminimalkan deformasi dan meningkatkan kinerja pemrosesan.


Sesuaikan parameter pemrosesan: Kontrol deformasi material dengan menyesuaikan tekanan, kecepatan, dan parameter lainnya.


Gunakan alat bantu: Gunakan cincin flensa tepi, pelumas, dll., untuk mengurangi deformasi dan meningkatkan kualitas pemrosesan.


Meningkatkan presisi peralatan: Perawatan rutin dan kalibrasi peralatan untuk memastikan stabilitas dan akurasi proses.


Kesimpulan


Permasalahan deformasi pada saat pemotongan dan pembengkokan pada stamping cetakan kontinyu merupakan permasalahan kompleks yang memerlukan analisa dan penyelesaian yang komprehensif. Dengan mengoptimalkan desain cetakan, memilih bahan yang sesuai, menyesuaikan parameter pemrosesan, dan meningkatkan presisi peralatan, masalah deformasi dapat dikontrol dan dikurangi secara efektif, sehingga meningkatkan kualitas produk dan efisiensi produksi.


    MENANDAI:

Kirim Pertanyaan Anda Sekarang